...0811999XXX....

Sunday, January 2, 2005

"Semoga di tahun baru berkah dan rahmat Tuhan melimpah
& here is my new cell phone number
"a__ b__"
Hari ini pikiranku terus diliputi oleh bayanganmu kembali. Mungkin karena kesalahanku jua, yang membuat bayangnmu kembali. Tapi sulit sungguh untuk benar-benar melepasakn diri dari dirimu. Setelah kemaren siang pun kau masih mencoba untuk menghubungi diriku. Bertegur sapa meskipun hanya untuk sekedar berbasa-basi. Entahlah apakah memang itu benar-benar dari hatimu atau kau hanya sekedar ingin menggodaku. Aku tak pernah mengerti.

Di tahun baru ini kau kirimkan segenap kata untuk mengucapkan segenap puji dan syukur ke hadirat Ilahi atas karunia yang telah dia berikan kepada kita. Juga sekalian mengumumkan pergantian nomor ponselmu. Hal inilah yang menggodaku untuk bertanya lebih lanjut.Aku
tidak bisa membohongi perasaanku untuk tidak menjawab pesannya kali ini.

“ so what is your plan in new year beside changing your new phone cell number”

“ Menikah? :-)
itulah jawaban khas singkatmu yang mebuat ku sedikit tercengang dengan keberaniannya untuk mengatakan hal yang biasanya amat sangat kau hindari


“nice wish jadi kapan undangannya?
Aku mencoba bertanya lebih lanjut. Aku gak tau apakah itu penasaran atau cuman emang pengen tau atau cemburu...Achh perasaanku mulai berkecamuk kembali yang mungkin tiada beda dengan badai tsunami Aceh.


“ undangan dll itu juga masuk dalam rencana, tapi belum jelas juga. Ndak tau :-) masih dalam tahap wish juga.



Lama kucoba termenung dengan segala kata-katamu. Suer banget aku tak sanggup lagi untuk menjawabnya. Dan haruskah aku menjawabnya.aku takut untuk mendengar kelanjutannya Hidupku sedikit kupertaruhkan untuk pertanyaan berikutnya. Yang bisa membuatku mundur seribu langkah atau terus maju tapi batinku terus mengingatkan kembali niatku diakhir tahun yang lalu untuk tidak berharap dan berharap dengan prang sepertimu yang selalu seenaknya dating dan pergi tanpa pernah mengindahkan perasaan orang lain. Aku tak boleh terus seperti ini.


Meskipun kalo boleh aku sedikit GR nih..sehari sebelumnya pun ada seseorang yang mencoba untuk getting closer and asking for lunch. Namun jujur tidak pernah kurasakan getaran yangsama disaat engkau mengajaku. Meskipun berulangkali enkau sering membatalkan dan membuat aku bingung dengan kenaifanku ataukah kebodohanku. Entahlah.. yang jelas aku tidak mau memberikan harapan apapun kepada dia.walaupun hanya skekedar mengiyakan ajakan untuk lunch



Ok kita kembali ke pokok permasalahan yang sama dan menurutku BASI banget…tapi tetap saja dia menyimpan seribu satu pesona yang masih begitu melekat dalam diriku.



Mataku sulit untuk terpejam setelah ucapannya tadi. Aku berdoa pada Tuhan : tolong jauhkan dia dariku jika dia memang bukan untukku. Jangan buat aku untuk jatuh cinta kepadanya untuk yang kesekian kali. Pertama kali dalam hidupku aku begitu menyukai dan menyayangi seseorang meskipun orang itu begitu sering menyakitiku.



Akhirnya kuputuskan untuk menjawab pesannya begini :


Hmm.kalo belum jelas, why don’t you make it clear?So u’ll find ou that’s not only a wish, but noble wish. What you are waiting for, my friend? Bet you are old enough to take a risk. Pray for you. Amin.



No answer yet. I don’t know why I have answer. Find a satisfaction? But for what? After I decide not to continue my “feeling relationship” just make me not worthy enough to be a girl. My best friends were angry while knowing your behave on me. that’s make me think over and over… am I doing the right things.



Sekali lagi aku berdoa dan berharapa, Tuhan tidak membiarkan dia untuk membuatku jatuh cinta kembali padanya, kalo hanya ingin membuat aku terluka kembali…



Tuhan beri aku kesempatan untuk jauh dari bayang-bayangnya.jika itu hanya sekedar bayangan yang tiada ber-asa.
The early of January 1, 2005
sekedar berbagi
~aimee~

0 comments: